Generasi Z Lebih Suka Cari Informasi di TikTok |
TikTok kini tengah naik daun dan menjadi salah satu platform media sosial paling populer di kalangan Generasi Z atau Gen Z. Platform video pendek ini ternyata tidak hanya digunakan untuk hiburan dan tren viral semata, melainkan juga sebagai sumber informasi utama bagi para remaja dan dewasa muda Gen Z.
Berbagai survei dan riset menunjukkan bahwa TikTok kini menjadi salah satu sumber informasi utama bagi Generasi Z, mengalahkan mesin pencari seperti Google. Lantas mengapa Gen Z yang lahir setelah tahun 1997 ini lebih memilih untuk mencari informasi di TikTok ketimbang platform lain?
Pertama, konten TikTok yang singkat dan padat informasi sangat sesuai dengan karakteristik Gen Z yang memiliki rentang perhatian pendek. Mereka cenderung lebih tertarik dan mampu mengikuti informasi dalam format video 60 detik ketimbang harus membaca artikel panjang.
Kedua, konten TikTok sangat variatif, kreatif, dan selalu update mengikuti tren terbaru. Hal ini menarik minat Generasi Z yang tumbuh besar sebagai native digital. Mereka sangat melek teknologi dan menyukai hal-hal baru sesuai perkembangan zaman.
Ketiga, konten TikTok terasa lebih personal dan otentik. Para kreator bebas mengekspresikan diri tanpa banyak tekanan untuk selalu tampil sempurna. Keautentikan ini membuat Gen Z sebagai generasi milenial merasa lebih terhubung secara emosional dengan kreator konten.
Keempat, Gen Z menyukai adanya interaktivitas di TikTok. Fitur komentar dan juga duet memungkinkan mereka memberi umpan balik langsung serta terlibat aktif dalam sebuah konten TikTok. Generasi muda kini memang sangat menyukai adanya keterhubungan interpersonal di platform media sosial.
Kelima, banyak fitur TikTok seperti bookmark video dan thread komentar yang memudahkan Generasi Z menyimpan informasi penting untuk dipelajari lebih lanjut. Fitur-fitur ini sangat praktis untuk menunjang kebutuhan pembelajaran mandiri para remaja.
Keenam, meski menghibur, banyak konten TikTok yang secara khusus dibuat untuk tujuan edukasi dan memberi informasi bermanfaat kepada khalayak. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Gen Z yang aktif mengeksplorasi platform digital untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Jika melihat dari cara penggunaannya, Gen Z di Tiongkok dan Amerika banyak memanfaatkan fitur pencarian berdasarkan hashtag dan kata kunci untuk menemukan informasi spesifik yang mereka butuhkan. Misalnya dengan mengetikkan #tipsWawancaraKerja untuk mencari informasi terkait persiapan menghadapi wawancara pekerjaan.
Generasi Z juga rajin menggunakan fitur bookmark serta mengikuti dan berinteraksi dengan akun-akun maupun kreator konten TikTok yang mereka anggap informatif dan kredibel di bidangnya masing-masing. Tujuannya agar mereka bisa mendapatkan informasi penting secara rutin melalui konten TikTok yang muncul di beranda “For You”.
Survei yang dilakukan oleh Google pada tahun 2022 menunjukkan terdapat 40% responden Gen Z di indonesia yang mengaku kerap mencari informasi seputar perencanaan liburan, produk skincare, restoran, tempat nongkrong, makanan, saran karier, dan konsultasi pekerjaan di TikTok . Sementara di Tiongkok, Gen Z rajin mengakses TikTok untuk mencari rekomendasi produk, tips belanja online, hingga panduan wisata lokal yang lagi hits di kota mereka.
Informasi lain yang kerap dicari oleh Generasi Z di platform TikTok antara lain tips dan trik life hacks keseharian, informasi terbaru seputar game dan teknologi, hingga panduan skill development seperti investasi, literasi keuangan, pemrograman, desain grafis, hingga kiat berbisnis online.
Popularitas TikTok sebagai search engine alternatif ini mengindikasikan adaptasi dan tren baru dalam mencari informasi di kalangan anak muda di era digital. Selain praktis dan efisien, konten TikTok dinilai lebih friendly dan enak dikonsumsi bagi karakteristik generasi hyper-connected ini.
Namun informasi di TikTok belum tentu selalu valid dan terverifikasi, mengingat siapa pun bisa membuat dan menyebarkan konten apa saja di platform ini. Oleh karena itu, literasi digital dan kemampuan berpikir kritis pengguna TikTok perlu ditunjang agar mereka bisa menyaring dan memilah informasi bermutu di tengah derasnya arus konten tak terfilter ini.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, pastikan selalu mengikuti akun resmi yang dikelola secara profesional when seeking information. Selain itu perlu juga ditelaah kembali fakta dan data yang disebutkan, jangan langsung percaya bulat-bulat. Bacalah narasi di balik informasi tersebut dan putar otak kritis sebelum menelannya mentah-mentah. Diskusikan juga dengan orang terdekat jika ragu.
Dengan tetap waspada dan mengasah kemampuan berpikir kritis, Gen Z bisa memanfaatkan TikTok secara bijak untuk mendukung #passion project, minat pribadi dan pembelajaran sepanjang hayat di era serba digital ini. Ditunjang dengan literasi digital yang memadai, TikTok bisa menjadi mitra penting bagi perkembangan generasi mendatang.
Itulah artikel yang mengupas tren baru di mana Generasi Z kini banyak yang mulai meninggalkan mesin pencari seperti Google dan beralih lebih suka mencari informasi di platform video singkat bernama TikTok. Konten di sana dinilai lebih enak dikonsumsi dan user friendly bagi karakteristik Gen Z masa kini.
Tidak ada komentar