TikTok Luncurkan STEM Feed |
TikTok baru-baru ini resmi meluncurkan fitur teranyarnya bernama “STEM Feed” yang dikhususkan menayangkan konten video pendek bertemakan sains, teknologi, teknik dan matematika atau disingkat (STEM) khusus untuk penonton remaja dan pemuda.
Latar Belakang Peluncuran STEM Feed oleh TikTok
Peluncuran STEM Feed ini tak lepas dari komitmen dan dedikasi TikTok untuk turut mendorong literasi dan apresiasi STEM di kalangan generasi muda. Pasalnya, di era revolusi industri 4.0 saat ini, penguasaan subjek-subjek STEM sudah menjadi sebuah keniscayaan agar bisa survive dan tetap kompetitif dengan talenta global lainnya.
Sayangnya animo dan capaian literasi STEM pelajar Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan jika dibandingkan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi berbagai elemen bangsa, tak terkecuali platform digital raksasa seperti TikTok.
Maka dari itu, TikTok berinisiatif meluncurkan STEM Feed guna meningkatkan ketertarikan dan motivasi belajar STEM di kalangan remaja dan pemuda Indonesia melalui konten-konten video pendek berkualitas dan menarik.
Harapannya, nantinya STEM Feed bisa menjadi suplemen edukatif non-formal yang membantu siswa dan mahasiswa Indonesia untuk belajar konsep-konsep STEM secara lebih enjoy. Karena kita tahu, generasi Z lekat dengan budaya belajar lewat konten video digital daripada text book tebal yang membosankan.
Target Sasaran Penonton STEM Feed
Sebagai konten khusus yang diproduksi untuk kalangan remaja dan pemuda, video-video di STEM Feed difokuskan dengan narasi, gaya visual dan durasi pendek khas konten TikTok. Tujuannya agar penonton yang mayoritas remaja dan anak muda tidak cepat bosan saat menyimaknya.
Tim kurator konten TikTok tentu sudah memahami betul bagaimana karakteristik audience milenial dan Gen-Z yang cenderung memiliki rentang atensi pendek dengan expectation tinggi akan hiburan dan excitement dari setiap konten yang ditonton.
Oleh karena itu video STEM Feed dikemas semenarik mungkin baik dari sisi audio maupun visualnya, tapi tetap memastikan substansi edukasi dan informasi STEM-nya terjaga dengan baik.
Konten STEM Feed yang Berkualitas dan Dikuratori
Lantas apa saja contoh konten pendidikan STEM yang bisa kita jumpai di STEM Feed TikTok ini? Sejauh ini, konten STEM Feed didominasi oleh video-video pendek berdurasi 30 detik hingga 3 menit yang dikemas apik dalam bentuk animasi menarik, percobaan ilmiah (experiment), fenomena STEM unik, tips & trik belajar STEM, dan lain sebagainya.
Mulai dari topik fisika, matematika, coding, kesehatan, teknologi terkini hingga fenomena alam dan luar angkasa. Semuanya disajikan apik dalam porsi pendek dengan visualisasi dan dubbing yang enak ditonton serta tidak membosankan.
Tak hanya mengandalkan konten buatan individu, TikTok juga aktif bermitra dan mengkurasi konten edukatif STEM dari berbagai institusi pendidikan, lembaga riset, perusahaan teknologi hingga komunitas STEM ternama di Indonesia maupun mancanegara.
Sebut saja MIT, NASA, Britannica, Museum Sains Singapura, hingga kementerian dan perguruan tinggi bereputasi di Indonesia seperti ITB, Unpad dan Unair juga rutin memasok konten STEM Feed. Jadi kwalitas dan validitas ilmiahnya sudah terjamin.
Dengan model kurasi dan kemitraan multi-pihak ini, diharapkan STEM Feed bisa terus diperkaya dengan konten-konten STEM berkualitas yang dapat mengedukasi dan memotivasi pengguna TikTok untuk tertarik pada disiplin ilmu sains dan teknologi.
Menjawab Tantangan Rendahnya Literasi STEM Remaja Indonesia
Adanya STEM Feed diharapkan bisa menjawab tantangan rendahnya minat baca dan literasi STEM di kalangan remaja dan anak muda Indonesia saat ini. Secara umum, capaian pembelajaran STEM pelajar Indonesia masih sangat memprihatinkan jika dibandingkan negara tetangga.
Menurut studi OECD pada 2018 misalnya, skor rata-rata siswa Indonesia untuk pelajaran matematika dan sains ada di peringkat 7 dari bawah di antara 78 negara yang disurvei. Indonesia menempati urutan ke-71 untuk bidang matematika dan urutan ke-70 untuk bidang sains.
Rendahnya literasi STEM tentu akan berdampak buruk terhadap daya saing SDM Indonesia ke depannya. Tanpa penguasaan memadai konsep sains dan teknologi, sulit bagi talenta muda kita untuk bersaing di ranah global yang makin dinamis dan kompetitif ini.
Oleh karena itu wajar jika banyak kalangan meyambut baik terobosan TikTok dengan meluncurkan STEM Feed guna membantu meningkatkan awareness dan ketertarikan remaja Indonesia pada konten-konten edukatif bertemakan STEM.
Harapannya lewat platform trendi seperti TikTok, minat baca dan belajar STEM para generasi muda bisa lebih terstimulasi daripada hanya melalui buku teks di kelas yang terkesan membosankan bagi sebagian besar siswa.
Mendorong Kolaborasi untuk Perkuat Ekosistem STEM Nasional
Selain berperan menjembatani kesenjangan literasi STEM lewat konten edukatif yang lebih atraktif dan interaktif, kehadiran STEM Feed juga diharapkan dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor pendidikan dan teknologi demi memperkuat ekosistem STEM nasional.
Pasalnya fenomena STEM Feed ini bisa dimanfaatkan oleh banyak pihak baik pemerintah, akademisi, komunitas STEM, hingga pelaku industri teknologi untuk bersinergi memberikan konten berkualitas yang semakin mendekatkan dunia STEM dengan keseharian remaja dan anak muda Indonesia.
Potensinya bisa sangat masif jika seluruh komponen bangsa bahu membahu turut berkontribusi memperkaya dan mengedukasi STEM Feed. Mulai pakar, akademisi, praktisi STEM hingga institusi terkemuka bisa ramai-ramai bagi pengetahuan dan pengalaman dalam bentuk video pendek di STEM Feed TikTok.
Dengan kolaborasi masif ini, diharapkan ekosistem STEM nasional bisa semakin solid dan talenta-talenta STEM Indonesia terus bermunculan dari generasi ke generasi.
Beragam peluang dan manfaat positif ini tentu menjadi pemantik bagi anak muda kita untuk menekuni bidang STEM sebagai karir masa depan yang cerah dan penuh potensi. Inspirasi, edukasi dan kolaborasi dari STEM Feed bisa memacu semangat inovasi dan kreativitas remaja Indonesia dalam menghasilkan ide dan solusi brilian di ranah sains dan teknologi demi kemajuan bangsa.
Syarat Kuat Menjadi Talenta Digital dan STEM Masa Depan
Tak bisa dipungkiri, dominasi teknologi digital dan otomasi membuat penguasaan STEM menjadi syarat "wajib" bagi siapapun yang ingin sukses dan berkarir di abad 21 ini. Mau tak mau, pemuda masa kini mesti
Tidak ada komentar