foto bersama DPL |
Halo semua, apa kabar hari ini? Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya selama KKN di Desa Cukil. Pertama-tama, saya memulai KKN pada tanggal 26 Januari dan berakhir pada 29 Februari 2023.
Awalnya, saya mengira bahwa KKN akan sangat
membosankan. Saya juga khawatir bahwa desa tempat tinggal saya nanti akan jauh
dari kota, sulit mendapatkan sinyal komunikasi, dan sulit untuk berbelanja
makanan. Saat pertama kali bertemu dengan teman-teman KKN, rasanya agak asing
bagi saya karena saya belum mengenal mereka semua. Hanya beberapa orang yang
sudah saya kenal sebelumnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, saya
menemukan kesenangan dalam menjalani hari-hari di desa tersebut. Udara yang
sejuk membuat semangat kami semakin tinggi saat mengerjakan proyek-proyek
kelompok maupun individu. Orang-orang di desa sangat ramah. Bapak dan Ibu Kades
dengan baik hati sering mengantarkan makanan ke posko kami. Selain itu, warga
desa juga selalu membantu kami dalam situasi sulit. Mereka membantu memperbaiki
sanyo yang tidak dapat menyala dan lampu kamar mandi yang mati. Masyarakat desa
juga memiliki kegiatan keagamaan yang sering diadakan, seperti kajian fikih dan
yasinan. Terkadang, mereka juga memberi kami makanan.
Selain itu, ada pemuda desa yang mengadakan
kegiatan memberikan yayasan setelah shalat Subuh di hari Minggu. Kegiatan ini
bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat beragama masyarakat dan mengajak
kami untuk ikut serta dalam shalat Subuh di masjid setempat.
Desa tempat kami KKN juga dekat dengan
beberapa tempat pariwisata, seperti pacuan kuda dan tempat pemandian umum yang
menggunakan air dari sumber alami. Kami sering berenang di sana, dan airnya
sangat dingin.
Namun, ada beberapa masalah yang kami hadapi
di desa ini. Desanya sangat dingin dan jarang terkena sinar matahari secara
penuh, sehingga kami kesulitan mencuci pakaian kami. Kami mencoba menjemur
pakaian selama hampir satu minggu, tetapi pakaian tetap basah dan malah melar.
Kami juga harus memasak makanan sendiri dan kami membagi tugas memasak setiap
harinya, sehingga semua orang mendapatkan giliran.
Saya sangat menikmati waktu bersama
teman-teman KKN. Meskipun hanya berjumlah 4 orang laki-laki, kami menjalin
persahabatan yang sangat erat. Kami memiliki beberapa cerita lucu, seperti
teman yang menjalankan proyek individunya namun "ditikam" dari
belakang oleh anak kecil. Tentu saja, cerita ini hanya imajinasi kami yang
tercipta saat menulis tugas proker.
Selama KKN, kami juga mengalami beberapa
kejadian yang menegangkan. Beberapa teman mengaku melihat hal-hal yang tidak
terlihat oleh kesat mata. ia, seperti terdengar suara atau merasakan kehadiran
mahluk tak kasat mata saat berada di kamar mandi atau melihat penampakan di
area belakang posko. Meskipun begitu, kejadian-kejadian tersebut tidak membuat kami
menjadi takut untuk tinggal di posko ini.
Setelah menyelesaikan
beberapa proyek individu dan kelompok, saatnya bagi kami untuk berpamitan
dengan warga desa karena tugas KKN kami telah selesai. Rasanya sedih karena
banyak anak-anak yang menjadi sedih mendengar bahwa kami akan selesai KKN di
desa mereka. Selama waktu kami di sana, kami sering membantu mereka belajar
setiap malam di posko kami.
proker memasang plang pembatas dusun |
Namun, rasanya juga terasa lega karena KKN telah memberikan saya sebuah kebahagiaan baru bersama teman-teman dan warga desa. Kami telah menjalin persahabatan yang erat dan memiliki banyak kenangan yang menggelitik perut. Meskipun ada beberapa tantangan yang kami hadapi, seperti cuaca dingin dan sulitnya mencuci pakaian, pengalaman KKN ini tetap menjadi pengalaman yang berharga dan penuh makna bagi kami.
Sekarang, saatnya bagi kami untuk melanjutkan perjalanan kami setelah KKN selesai. Kami berharap dapat membawa pengalaman dan pelajaran berharga yang kami dapatkan di desa Cukil ini ke dalam kehidupan kami selanjutnya.
Tidak ada komentar