Strategi portofolio saham aktif adalah strategi di mana investor aktif menyeleksi saham sesuai berbagai informasi yang didapatkan kemudian melakukan analisa pergerakan harga saham. Investor dengan strategi ini lebih aktif dalam perdagangan saham.
Strategi Portofolio Saham |
Strategi Beli Dan Simpan
Strategi ini pada dasarnya sama dengan strategi beli dan
simpan dalam portofolio obligasi. Dalam strategi ini investor membeli sejumlah
saham dan tetap memegangnya untuk beberapa waktu tertentu. Tujuan strategi beli
dan simpan adalah untuk menghindari biaya transaksi dan biaya tambahan lainnya
yang terlalu tinggi. Dalam hal ini, investor percaya bahwa return yang akan
diperoleh dari penerapan strategi ini tidak akan jauh berbeda dengan return
yang diperoleh jika investor secara aktif membeli dan menjual saham. Pada
strategi ini investor sangat mempertimbangkan biaya transaksi dan biaya lainnya
dalam melakukan portofolio saham.
Strategi beli dan simpan bisa dilakukan investor dalam
komposisi yang terdiri dari banyak saham ataupun hanya beberapa jenis sahamn.
Meskipun demikian, investor tetap harus melakukan pemilihan terhadap
saham-saham tertentu yang akan dimasukkan dalam portofolionya. Hal terpenting
di sini adalah bahwa komposisi tersebut akan bisa diterima sepanjang komposisi
saham-saham tersebut mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat return
harapan investor. Jika ternyata komposisi yang telah dibentuk mengalami
perubahan kinerja, dimana misalnya risiko dari komposisi tersebut meningkat
sedangkan return harapan tetap sama, investor tentunya perlu melakukan
penyesuaian penyesuaian, seperu mengubair komposisi awal menjadi komposisi baru
sehingga sesuai dengan preferensi investor terhadap risiko. Pada strategi beli
dan simpan ini investor tidak berarti tidak melakukan apa-apa dan hanya sekadar
membeli lalu menyimpan saham yang telah dibelinya tersebut tapi investor juga
harus melakukan tindakan rasional dalam berinvestasi. Investor harus pintar
pintar memilih saham yang akan dimasukkan dalam investasinya lalu melakukan
penyesuaian jika diperlukan. Di samping itu, hasil yang diperoleh dari strategi
beli dan simpan ini tentunya harus diinvestasikan kembali untuk meningkatkan
kemakmuran investor.
Strategi Mengikuti Indeks
Strategi mengikuti indeks ini dalam prakteknya bisa
digambarkan sebagai pembelian instrumen reksa dana atau dana pensiun oleh
investor. Strategi investor seperti ini bisa dikategorikan strategi pasif.
Dengan membeli instrumen reksa dana, investor berharap bahwa kinerja
investasinya pada kumpulan saham-saham dalam instrumen reksa dana sudah
merupakan duplikasi dari kinerja indeks pasar. Dengan kata lain, investor
berharap akan memperoleh return yang sebanding dengan return pasar. Membeli
reksa dana juga akan memberikan keuntungan bagi investor karena biaya
transaksi, biaya pencarian informasi, dan komisi konsultasi analis menjadi
lebih rendah. Dalam hal ini investor hanya membeli instrumen reksa dana, dan
tinggal menunggu return dari reksa dana yang telah dibelinya.
Pada dasarnya semua investor menginginkan return yang setinggi tingginya dari suatu investasi yang dilakukan. Dengan demikian. investor akan selalu mencari jalan agar memperoleh keuntungan yang lebih unggi dibanding biaya yang harus ditanggungnya. Dalam investasi portofolio saham dengan strategi aktif, berbagai cara akan dilakukan investor untuk memperoleh return yang sebanding atau melebihi return pasar.
Tujuan strategi aktif adalah mencapai return portofoliosaham yang melebihi return portofolio saham yang diperoleh melalui strategi
pasif. Dengan kata lain, investor akan berusaha memperoleh hasil yang lebih
tinggi dibanding return yang diperolch sesama investor lainnya. Mereka secara
proaktif mencari informasi tambahan, meningkatkan kemampuan mereka dalam
menganalisis informasi informasi yang mempengaruhi kinerja saham, bahkan udak
jarang ada yang berani membayar mahal untuk jasa konsultasi analis saham yang
terbaik. Semuanya dilakukan untuk meningkatkan return harapan investor. Berikut
ini akan dibahas tiga strategi yang biasanya dipakai investor dalam menjalankan
strategi aktif portofolio saham.
Strategi Mengikuti Indeks
Strategi mengikuti indeks dalam prakteknya bisa digambarkan sebagai pembelian reksa dana atau dana pensiun oleh invetor. Strategi ini dapat dikategorikan sebagai strategi pasif. Dengan membeli strategi instrumen reksa dana,investor berharap kinerja investasinya pada kumpulan saham-saham dalam instrumen reksa dana sudah merupakan duplikasi dari kinerja indeks pasar. Dengan kata lain investor berharap akan memperoleh return yang sebanding dengan return pasar. Manfaatnya adalah biaya transaksi, biaya pencarian informasi, dan komisi konsultasi analis menjadi lebih rendah. Ide dasarnya adalah untuk mencari keuntungan yang lebih tinggi dari biaya yang harus ditanggung. Dalam hal ini investor hanya membeli instrumen reksa dana,dan tinggal menunggu return dari reksa dana yang telah dibuatnya. Strategi ini bisa dilakukan dengan secara aktif mencari dan membentuk portofolio saham yang bisa memberikan return yang melebihi return yang bisa diperoleh dengan strategi pasif.
Kelebihan strategi pasif
- Investor tidak perlu melakukan banyak eksekusi jual beli dalam investasi. Hal tersebut dapat meminimalkan bias dalam analisis dan mengambil keputusan investasi,karenainvestor tidakmudah terpengaruh oleh isu-isu di dalam analisissaham.
- Investor melakukan eksekusi jika target-target investor tercapai atau adanya kejadian yang menyebabkan penyimpangan harga saham. Penyimpangan dapat terjadi dalam dua hal,yaitu menyebabkan harga saham naik atau harga saham akan turun secara signifikan.
Pemilihan Saham
Strategi ini merupakan strategi yang paling banyak digunakan
dan paling rasional. Dalam hal inu investor secara aktif melakukan analisis dan
pemilihan saham-saham terbaik, yaitu saham yang memberikan hubungan tingkat return-risiko
yang terbaik dibanding alternatif lainnya. Pemilihan tersebut dilakukan dengan
berdasar pada analisis fundamental guna mengetahui prospek saham tersebut
dimasa yang akan datang. Dalam hal ini mereka percaya bahwa tindakan aktif yang
mereka lakukan akan memberikan return yang lebih besar dibandingkan investor
lainnya, yang lainnya mengandalkan strategi investasinya pada strategi pasif.
Seberapa pentingkah pemilihan saham bagi investor? Investor
bisa melakukan diversifikasi dengan dua cara, yaitu cara random (naif) maupun
dengan cara Markowitz. Artinya, investoe bisa saja memilih saham secara acak
tanpa dianalisis terlebih dahulu tegapi manfaat pengurangan risiko dari cara
acak ini tidak akan seoptimal jika pemilihan dilakjkan dengan model Markowitz.
Dengan memilih saham-saham terbaik dan memasukkan saham tersebut dalam
portofolio berarti invesroe akan memperoleh manfaat pengurangan risiko dari
tindakan diversifikasi saham. Tindakan ini juga diharapkan bisa meningkatkan
return harapan investor.
Investor yang cerdik tentunya akan membeli saham yang nilai
intrinsiknya di atas harga pasar(undervalued) dan menjual saham-saham yang
nilai intrinsiknya di bawah harga pasar( overvalued). Tindakan investe secara
aktif memilih saham lau membuat keputusan menjual atau membeli saham tertentu
diharapkan bisa memberikan manfaat bagi investor unuk memperoleh keuntungan
daei perubahan harga saham yang terjadi. Manfaat yang diperoleh investor daei
kenaikan harga saham dikemudian hari disebut juga sebagai capital gain.
Rotasi Sektor
Strategi ini biasanya dilakukan oleh investor yang berinvestasi pada saham-saham di dalam negeri saja. Dalam hal ini investor bisa melakukan dua cara berikut ini.
- Melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yang bergerak pada sektor tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi dikemudian hari. Hal ini dilakukan jika investor yakin bahwa suatu saham pada sektor tertentu akan memberikan return yang lebih tinggi dibanding return pasar.
- Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio saham-saham pada sektor industri yang berbeda-beda, untuk mengantisipasi perubaham siklis ekonomi, pertumbuhan dan niali saham perusahaan. Investor akan meningkatkan bobot portofolio pada saham-saham sektor industri yang berprospek cerah di masa datang dan akan mengurangi bobot portofolionya pada saham sektor industri yang berprospek kurang baik.
Rotasi Sektor
Rotasi sector merupakan strategi investasi dimana investor dapat berinvestasi pada sector industry yang diprediksi akan berkinerja kuat selama periodetertentu sesuai siklus ekonomi saat itu.
Rotasi sector biasanya dilakukan oleh investor yang berinvestasi pada saham saham di dalam negeri saja. Ada 2 cara yang dilakukan investor yaitu:
- Melakukan invstasi pada saham saham perusahaan yang bergerak pada sector tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi dikemudian hari.
- Melakukan modifikasi terhadap bobot portofolio saham-saham pada sector industry yang berbeda-beda, untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi, pertumbuhan dan nilai saham perusahaan.
rekomendasi sector sektoryang bisa dijadikan pilihan investasi sesuai dengan siklis ekonomi yang terjadi. |
Setrategi
Momentum Harga
Ide dasar dari strategi ini adalah adanya kenyataan pada waktu-waktu tertentu harga pasar saham merefleksikan pergerakan eaning ataupun pertumbuhan perusahaan. Pada strategi ini investor akan mencari momentum atau waktu yang tepat, pada saat perubahaan harga yang menjadi bisa memberikan keuntungan bagi investor melalui tindakaan menjual atau membeli saham.
Berbagai Teknik untuk mencari momentum yang tepat dalam portfolio saham bisa delakukan. Salah satunya adalah dengan membuka peta (chart) pergerakan harga saham beberapa waktu untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada harga saham tersebut di kemudian haru hari.
Contoh chart |
Berbagai Teknik kuantitatif yang lebih vanggih dengan penggunaan teknologi computer sudah mulai digunakan untuk menentukan waktu yang paling tepat untuk membeli atau menjual saham. Data yang telah terjadi (ex-post-data) dipakai untuk mencari pola pergerakan saham dan mancari hubungan sebeb akibat antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya.
Dalam kenyataannya strategi penentuan momentum harga saham merupakan isu yang masih kontroversial. Strategi ini memang popular digunakan oleh para praktisi, tetapi pertanyaannya adalah seberapa akurakah metode ini mampu meramalkan apa yang akan terjadi di kemuadian hari.
Tidak ada komentar