Model Manajemen Strategik |
Manajemen Strategik menurut Wheclen and Hunger (2012) merupakan serangkaian keputusan manajemen dan langkah-langkahnya yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen Strategik yang baik harus dapat mengantarkan organisasi untuk dapat mengimplementasikan strateginya melalui Perencanaan Program, Proses Anggaran, Sistem Manajemen Kinerja, Perubahan Struktur Organisasi dan Manajemen Program atau Proyek.
Berdasarkan Riva'i: 2004 mengemukakan sebuah bagan yang menggambarkan model manajemen strategik seperti Gambar di bawah ini. Dari bagan tersebut dapat dibuat kesimpulan yaitu model manajemen strategik dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu :
1. Perumusan Strategi (Formulating Strategy)
2. Penerapan Strategi (Implementing Strategy)
3. Evaluasi Strategy (Evaluating Strategy)
Untuk lebih jelasnya akan diilustrasikan melalui bagan berikut ini :
Model Manajemen Strategik (Riva'i: 2004) |
Berdasarkan gambar di atas, maka model manajemen strategik sepatutnya dilakukan secara sistematis dan berurutan. Dengan mengikuti langkah- langkah sesuai bagan di atas, maka diharapkan organisasi dapat menentukan strategi yang ideal yang dapat diterapkan guna kemajuan organisasi dalam jangka waktu yang lama.
Sesuai pemaparan para ahli sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa model manajemen strategik terdiri 3 fase yaitu Formulasi Strategi, Implementasi Strategi dan Evaluasi Strategi.
Formulasi Strategi terdiri dari Pengembangan Visi dan Misi, Pengidentifikasian Peluang dan Ancaman yang merupakan Faktor Eksternal Perusahaan, Penetapan Kekuatan dan Kelemahan sebagai Faktor Internal Perusahaan, Penentuan Tujuan Jangka Panjang, Perumusan Alternatif Strategi dan terakhir Pemilihan Strategi yang akan diaksanakan Perusahaan.
Fase Formulasi Strategi
Maka hal yang dilakukan adalah penentuan obyek bisnis yang akan dimasuki, penetapan obyek bisnis yang harus ditinggalkan, pengalokasian sumber daya, penentuan langkah yang harus diambil dalam melakukan ekspansi atau diversifikasi bisnis, penentuan langkah untuk memasuki pasar internasional atau tidak, menentukan langkah apakah harus melakukan merger atau pembentukan joint venture dan penghindaran pengambilan organisasi secara paksa. Organisasi pada umunya memiliki Sumber Daya yang terbatas, maka penentuan strategi dari alternatif strategi yang tersedia harus memberikan keuntungan yang optimal. Penetapan strategi yang tepat akan menentukan keunggulan kompetitif jangka panjang.
Fase Implementasi Strategi
Termasuk di dalamnya yaitu Pengembangan Budaya yang Mendukung Strategi, Penyusunan Struktur Organisasi yang Efektif dan Penyusunan Kegiatan Pemasaran yang Efektif, Penyusunan Anggaran, Penyusunan Sistem Informasi yang Mendukung Kegiatan Organisasi dan Pengusahaan Sinergitas Kinerja Karyawan dengan Kinerja Organisasi. Kesuksesan Implementasi Strategi bergantung Pada Kemampuan Manajer dalam Memotivasi Karyawan.
Fase Evaluasi strategi
Yang merupakan Fase Terakhir dari Kegiatan Manajemen Strategik. Evaluasi strategi merupakan alat yang menginformasikan apakah strategi yang dilaksanan berjalan dengan baik atau tidak. oleh karena itu strategi dapat dimodifikasi sesuai perubahan yang terjadi pada faktor internal dan faktor eksternal.terdapat tiga kegiatan pokok dalam evaluasi strategi yaitu (1) peninjauan kembali faktor eksternal dan faktor internal (2) pengukuran kinerja (3) pelaksanaan tidakan perbaikan menurut Peter Drucker dalam (Madeline and Gad Yair 2012) menyatakan kegiatan perusahaan tidak boleh hanya memperhatikan profit oriented, tetapi harus juga memperhatikan Corporate Social Responsibilities (CSR)Business Ethics, Spiritualism dan lain-lain. Oleh karena itu formulasi strategi harus memperhatikan dan memasukkan kepentingan para stakeholder agar organisasi atau perusahaan sustainable.
Model Manajemen Strategik yang sukses dalam melaksanakan strategi bisnis memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Manajemen Strategik berorientasi pada Product Leadership (Keunggulan Produk) Pada manajemen strategik model ini pada umumnya berusaha melakukan penciptaan produk-produk dengan kualitas premium dan selalu one step ahead dibandingkan produk kompetitornya. mereka berani mengeluarkan dana besar untuk R&D nya untuk penciptaan produk yang berkualitas.
- Manajemen Strategik berorientasi pada Operational Excellence (Keunggulan Operasional) Pada manajemen strategik jenis ini yang utama yaitu membangun proses bisnis yang optimal, sehingga mereka mampu menekan biaya produksi yang berdampak positif yaitu mampu menjual produknya dengan harga yang lebih kompetitif.
- Manajemen Strategik berorientasi pada Customer Intimicy (Keakraban dengan Pelanggan) Yang terpenting dalam manajemen strategik model ini adalah membangun hubungan yang akrab dengan semua pelanggannya, sehingga membentuk mitra bisnis atau relasi yang langgeng dan berkelanjutan.
Tidak ada komentar