Pembelajaran
online, sistem alternatif pembelajaran yang digunakan saat pandemi.
Sebuah pembelajaran yang secara sukarela maupun terpaksa harus diikuti oleh
seluruh lapisan masyarakat dari PAUD sampai perguruan tinggi. Bukan saja sebuah
dilema bagi sebagain besar masyarakat namun ini merupakan persoalan besar.
Persoalan mendasar pada seluruh lini kehidupan. Betapa tidak? Pemerintah dengan
tiba-tiba dan serta merta memberlakukan sistem pembelajaran online dalam
waktu yang belum ditentukan kapan berakhir. Sistem pembelajaran ini berlaku di
semua lini. Belum adanya kesiapan dari seluruh pelaku pendidikan merupakan
faktor utama. Keluarga harus menyiapkan hp atau peralatan lain sebagai
sarana penunjang. Mereka harus menyiapkan anggaran pembelian kuota untuk
kegiatan pembelajaran ini. Bertambahlah beban anggaran mereka.
Dari kondisi awal yang demikian,
timbul persoalan-persoalan baru yang mencakupi (1) bagaimana pemahaman
pembelajaran online yang seharusnya?; (2) bagaimana memilih media yang
tepat untuk pembelajaran online?; (3) bagaimana memilih materi yang
tepat dalam pembelajaran online?; dan (4) bagaimana menyiapkan kondisi
psikis pengajar dan pembelajar dalam pembelajaran online?
Menjawab pertanyaan pertama,
pembelajaran online dipahami sebagai pembelajaran pengganti yang harus
dilakukan baik secara sukarela maupun terpaksa. Pembelajaran online/jarak
jauh ini dilakukan dengan berbagai situasi dan kondisi yang seharusnya dipahami
secara bersama. Pemahaman yang sama terhadap pembelajaran online perlu
dilakukan. Antara subjek belajar—pembelajar dan pengajar—serta lingkungan
belajar—orang tua dan sesama pengajar—harus sama dalam memaknai pembelajaran online.
Kalaupun tidak bisa seratus persen sama, perlu saling pengertian dengan
perbedaan yang ada. Pembelajaran online merupakan pembelajaran jarak
jauh dilakukan antara pembelajar dengan pendampingan pengajar tidak berada
dalam satu ruang yang sama. Pembelajar seorang diri di rumah atau di mana saja
berada untuk memahami materi yang sedang disampaikan oleh pengajar melalui
media tertentu. Ada yang menggunakan google classroom, ada yang
menggunakan zoom meet, ada yang menggunakan google meet, dan ada
yang menggunakan e-learning lainnya. Masing-masing mempunyai kelebihan
dan kekurangan. Kesemuanya memiliki kesamaan bahwa pembelajar dan pengajar
tidak berada dalam satu ruangan. Kelebihan pembelajaran online tidak
membutuhkan waktu dan tempat secara khusus. Pembelajar atau pengajar dapat
melakukan kegiatan lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan. Kekurangannya,
adanya kemungkinan pemahaman yang berbeda karena kurang fokus dan tidak
didampingi dalam ruang yang sama.
Pertanyaan kedua dapat dijelaskan
bahwa pemilihan media yang tepat dalam pembelajaran online sangat
dibutuhkan. Media yang disukai pembelajar menjadikan mereka antusias untuk
memahami materi ajar yang disiapkan oleh pengajar. Pembelajar yang menyukai google
classroom merasa sangat enjoy apabila belajar dengan media google
classroom. Demikian juga pembelajar yang menggunakan media zoom meeting,
mereka semangat belajar menggunakan zoom meeting dalam pembelajaran online.
Masing-masing mempunyai kesukaan yang berbeda. Penggunaan media ini lebih
berpihak pada situasi pembelajar. Pengajar dapat menggunakan media sesuai
dengan media yang diinginkan oleh pembelajar. Dengan adanya pemahaman yang sama
dalam menggunakan media pembelajaran online diharapkan memberikan
keberhasilan secara maksimal.
Ketiga, pemilihan materi yang tepat
turut mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran online. Materi telah
ditentukan dalam kurikulum. Jenis, varian, maupun teknik dan strateginya. Namun
kreativitas pengajar dengan memilah dan memilih secara tepat dapat bermanfaat
untuk menjadikan lebih mudah memahami maupun menyampaikan materi yang ada.
Faktor-faktor pemilihan materi dipengaruhi beberapa faktor seperti penggunaan
bahasa materi secara tepat, penggunaan gambar-gambar yang menarik, pemilihan
buku acuan yang tepat, maupun situasi penyampaian yang mendukung. Materi yang
sama disampaikan dengan metode yang berbedapun hasilnya menjadi tidak sama.
Keempat, bagaimana menyiapkan
kondisi psikis pengajar dan pembelajar dalam pembelajaran online?
Dibutuhkan kesiapan mental/psikis untuk mengikuti pembelajaran online.
Situasi hati yang tidak nyaman, tidak fokus, tidak siap secara maksimal sangat
mempengaruhi keberhasilannya. Untuk mendapatkan materi yang maksimal ditandai
dengan nilai yang maksimal tidak dapat diraih apabila masih terdapat suasana
psikis yang tidak fit. Situasi mental yang kurang siap belajar online
berpengaruh besar. Suasana psikis yang sehat dan hati yang nyaman dalam
berpikir serta menyiapkan diri untuk mengatasi setiap kesulitan yang
menghampiri sangat penting. Untuk mendapatkan psikis yang sehat perlu dilakukan
upaya-upaya seperti 1) senantiasa berniat untuk belajar dengan asumsi bahwa
belajar sebuah kebutuhan, 2) senantiasa membuat prioritas program pembelajaran,
3) membaca berulang-ulang materi yang disajikan, 4) tidak segera putus asa
apabila menemukan kesulitan. Keempat hal ini memberikan gambaran pembelajaran online
yang harus disikapi secara positif dengan harapan tetap belajar dan tetap
berupaya maksimal melaksanakan pembelajaran demi kemajuan diri dan demi
kemaslakhatan.
Tidak ada komentar