Semenjak pandemi Covid-19 mulai memasuki wilayah Indonesia, masalah aspek ekonomis menjadi sorotan. Kondisi ekonomi 2020 Maret hingga Januari 2021 cukup mengkhawatirkan.
pada tahun 2020 ekonomi global diramalkan akan mengalami penurunan yang agak akut, tentunya hal ini akan berdampak pada Negara Indonesia, Kondisi perlambatan ekonomi di Indonesia juga dipicu karena konsumsi konsumsi publik karena penyelesaian pekerjaan (PHK) yang dilakukan oleh investor, sehingga mempengaruhi pendapat hari ini. Pandemi ini juga menyebabkan banyak pabrik dan tempat bisnis untuk ditutup karena persaingan yang tidak sama dan sumber daya manajemen dalam pandemi.
Pada tahun 2020, kondisi ekonomi di Indonesia berada pada kuartal kedua dan diperkirakan akan menurun 3,8% lainnya dan pada kuartal ketiga juga diperkirakan menurun sebesar 1,6%. Ketika kondisi ekonomi Indonesia pada kuartal kedua dan ketiga akan terus mengalami penurunan kurang dari banyak persen, tak terhindarkan, Indonesia akan mengalami resesi. Pembangunan pertumbuhan ekonomi tidak hanya dirasakan oleh negara Indonesia, tetapi di ratusan negara lain. (Indonesia, 2020).
Pertumbuhan ekonomi indonesia mempunya tantangan yang cukup berat di tengah-tengah penyakit penyakit virus mahkota 2019 (Covid-19) pandemi. Untuk alasan ini, transformasi ekonomi diperlukan yang mampu mengendarai semua sektor dan melibatkan seluruh komunitas, salah satunya melalui digitalisasi ekonomi.
Digitalisasi memainkan peran penting, karena kebutuhan pekerja digital meningkat. Misalnya, sebagai komunitas yang sekarang semakin membutuhkan e-commerce dan jejaring sosial selama transfer di rumah. Ini adalah kesempatan bagi pencari kerja untuk secara aktif melakukan bisnis atau bekerja di dunia maya.
Selain itu, pemindaian juga membuka pintu sehingga perusahaan pengumpulan data pengguna, seperti yang dilakukan oleh perusahaan google, untuk membentuk pasar baru dan berkembang. Caranya terdiri dari profil pelanggan, membuat survei online, atau tes pasar. Perusahaan lebih mampu menawarkan produk yang secara akurat dengan kebutuhan masing-masing konsumen dengan presisi dengan penggunaan volume data besar.
Digitalisasi Mendorong Pemulihan Ekonomi
bukan tidak mungkin bahwa perubahan kearah digitalisasi tidak hanya mendorong indonesia keluar dari jurang resesi tetapi juga dapat menigkatkan pertumbuhan ekonomi kedepan.
lalu apa yang menjadi tantangan pengembangan ekonomi Digital di Indonesia
- Penetrasi internet di Indonesia adalah 64%, masih jatuh di belakang negara-negara lain ASEAN, seperti 88% dari Singapura, 83% dari Malaysia, 75%, 75% dari Thailand dan 70% dari Vietnam;
- The rata-rata Internet Kecepatan Mobile Indonesia 13, 83 Mbps, masih ditunda di belakang negara-negara lain ASEAN, seperti Malaysia 23,8 Mbps, Thailand 25,9 Mbps, Vietnam 30,39 Mbps dan Singapura 57,16 Mbps;
- Tidak semua daerah di Indonesia memiliki kualitas Internet yang memadai;
- keamanan cyber yang lemah dan data pelanggan keamanan;
- Kekurangan bakat digital yang sesuai dengan kebutuhan industri; dan
- Hanya 9,4 juta MIMS yang telah keluar digital dari total 60 juta UMKM.
peran pemerintah dalam membangun ekonomi digital dimasa pandemi
- mempertahankan tingkat kompetisi untuk ekonomi digital. Persaingan terjadi harus disimpan inovasi yang relatif terbatas dan sama waktu gangguan menghindari di pasar.
- penguatan dan penerapan standar dan akuntabilitas. pemantauan digital harus jelas, adil, dan hukuman memiliki efek jera pada pelaku. Terutama karena kasus penyalahgunaan data pribadi yang baru-baru ini telah terjadi beberapa bisnis digital di Indonesia.
- pemerintah harus memprioritaskan pembangunan komunikasi dan infrastruktur Internet untuk menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi digital. Proyek ini sangat besar, pemerintah harus membangun serat optik di seluruh Indonesia dengan total 36 ribu kilometer. Kita tahu bahwa proyek ini disebut Palapa Ring.
- memastikan kebijakan menjadi payung HR ekonomi digital pelindung PHK industri dilakukan sebagai efek dari digitalisasi. Pemerintah harus menyediakan fasilitas pelatihan dan perbaikan dan pelatihan bagi mereka yang terkena dampak. Beberapa contoh profesional yang dapat membuat mencakup reformasi kelembagaan, pengembangan aturan kompetisi, mekanisme dan praktik pembiayaan.
- siapkan aturan skema baru untuk mengontrol kegiatan impor dan ekspor, terutama jika ada penyimpangan. Misalnya, pemerintah harus membuat aturan dan sistem kontrol produk yang diekspor atau diimpor melalui e-commerce.
- Transformasi ekonomi, massa akan mengubah tatanan ekonomi menjadi nilai berdasarkan nilai dan daya saing terorganisir.
Tidak ada komentar