Globalisasi dibidang ekonomi telah mendorong munculnya perdagangan bebas lintas negara Perdagangan bebas adalah suatu situasi di mana arus lalu lintas barang, jasa, dan manusia dari dan ke suatu negara di dunia ini tidak mengalami hambatan yang berarti. Keadaan seperti itu, akan menimbulkan peluang dan ancaman bagi bangsa Indonesia. Peluang itu berupa makin mudahnya barang dan jasa produksi Indonesia untuk memasuki pasaran luar negeri. Hambatan non tarif (kuota, dan sebagainya) bagi produk Indonesia ke negara lain akan semakin hilang atau tidak berarti lagi. Demikian pula halnya dengan tenaga kerja Indonesia, mereka akan dapat bekerja dengan mudah di negeri asing tanpa hambatan peraturan imigrasi yang berarti. Namun di sisi lain, keadaan itu juga dapat menimbulkan ancaman bagi Indonesia: barang, jasa, dan tenaga kerja asing boleh masuk ke Indonesia dengan tanpa hambatan yang berarti. Akan terjadi persaingan kualitas barang, jasa, dan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri guna merebut pasar dalam negeri. Oleh karena itu perlu dilakukan penyusunan strategi guna menghadapi tantangan globalisasi. Sehingga Indonesia mampu memperkuat posisinya untuk mengambil peluang dalam persaingan ekonomi secara global. Tulisan ini akan mengurai beberapa Tantangan Indonesia dalam menghadapi Pemasaran Global serta strategi yang bisa dilakukan Indonesia untuk menghadapi tantangan pemasaran global.
2.1 Pengertian Pemasaran Global
Dalam dunia perdagangan, pemasaran merupakan ujung tombak suatau perusahaan dalam berkembang dan mendapatkan keuntungan sebanyak- banyaknya. Tanpa adanya suatu pemasaran yang baik maka kecil kemungkinannya untuk perusahaan bisa mencapai puncak keberhasilan. Oleh karena itu, sangat diperlukan setrategi- setrategi kusus dalam pemasaran guna mencapai tujuan perusahaan yang diharapkan. Pemasaran dalam suatu perusahaan merupakan sebuah system yang harus dilaksanakan dalam tugasnya dalam menentukan target pasar yang akan diraih oleh suatu perusahaan serta untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar, dengan seiring berkembangnya jaman suatu bisnis saat ini dapat melakauakan manufer pemasaran keluar negeri dengan mudah, sehingga muncul sebuah setudi baru yang secara khusus membahas mengenai pemasaran global.
Secara sederhana, pengertian pemasaran global adalah suatu strategi pemasaran yang dilakukan dan diikuti oleh banyak negara di dunia. Jadi pemasaran global merupakan kegiatan ekonomi yaitu jual beli produk dalam global market yang dilakukan oleh masyarakat dunia.
Sedangkan menurut para ahli yaitu Philip Kotler & Kevin Lane Keller, pemasaran global adalah suatu upaya dalam mengutamakan seluruh sumber daya yang meliputi sumber daya manusia, aset fisik atau modal dana, dan berbagai tujuan perusahaan lainnya demi menindaklanjuti ancaman pasar global dan untuk meraih potensi yang sama di pasar global.
Dari kedua pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa pemasaran global adalah sesuatu yang penting dan tidak bisa dihindari karena merupakan tuntutan perkembangan zaman dan pola bisnis masyarakat dunia.
Perusahaan yang masuk dalam global market harus mempunyai manajemen pemasaran internasional sebagai salah satu modal untuk meniti kesuksesan dalam perdagangan antar banyak negara tersebut.
2.2 Tantangan Indonesia Dalam Menghadapi Pemasaran Global
Globalisasi ekonomi adalah yang menyebabkan terjadinya perdagangan bebas antar negara merupakan wujud nyata dari pengaruh global di bidang perekonomian. Beberapa orang mungkin akan berpikir bahwa globalisasi adalah sebuah kemajuan zaman, namun ada juga yang berpendapat bahwa globalisasi merupakan ancaman untuk sebuah generasi.
Tantangannya yang harus dihadapi negara Indonesia dalam Pemasaran Global adalah perusahaan Indonesia yang belum cukup mampu menghadapi persaingan di pasar global. Pada akhirnya, Indonesia hanya dijadikan target pasar bagi perusahaan-perusahaan asing. Sebagai salah satu contohnya adalah pasar otomotif, semua industri otomotif kelas dunia telah hadir di Indonesia dan menikmati keuntungan yang besar. Demikian halnya dengan pasar elektronik telah dikuasai perusahaan asal Jepang, Korea, dan Cina.
Selain itu tantangan lain yang muncul adalah ketidak setabilan ekonomi Indonesia dimana kita dapat ketahui Bersama untuk dapat memasuki pasar luar negri sebauh perusahaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit perusahaan harus menyiapkan anggaran lebih untuk dapat masuk kesuatu negara, sedangkan kita ketahui Bersama kurs mata uang Indonesia sekarang berada sanggat jauh dengan dollar banyangkan saja pada saat ini satu rupiah Indonesia haya diharga 0,000069 artinya satu dollar amerika dihargai empat belas ribu rupiah ini yang memaksa perusahaan Indonesia sulit untuk bersaing dipasar internasional hanya beberapa perusahaan besar Indonesia sajalah yang mampu menyicipi bagaimana ketatnya persaingan pemasaran internasiolan.
Selain itu masyarakat Indonesia tergolog masyarakat yang konsumtif Anggota Dewan Komisioner OJK Kusumaningtuti S. Soetiono menjelaskan tren penurunan MPS terjadi sejak 2011, dan pada 2013 akhir rasio tersebut berada di bawah MPC. "Ini artinya masyarakat lebih banyak mengeluarkan uang untuk konsumsi ketimbang untuk ditabung," ujarnya dalam acara Focus Group Discussion (FGD). Barang - barang yang masyarakat konsumsi mayoritas produk luar negri hal ini yang menyebabkan produk dalam negeri kalah bersaing dinegara sendiri jadi sangat sulit subuah perusahaan untuk masuk pasar luar negri jika produknya saja kurang diminatai didalan negri sendiri, ini menjadi tantanagn bagi negara Indonesia agar dapat memberikan literasi bagi masyarakat betapa pentingnya mendukung produk local, alasan tidak lain dan tidak bukan agar dapat produk local dapat bersaing dengan produk luar negri.
Selain itu tantanagan lain yang dihadapai negara Indonesia dalam pemasaran global adalah sumber daya manusia, Indonesia masih kalah bersaing dengan negara negara lain dalam pengembangan sumber daya manusia hal ini sangat berpengaruh pada kekuatan mental serta kemampuan manajerial seseorang untuk dapat menghadapai gempuran pemasaran dari perusahaan luar negri, sumber daya manusia yang baik akan lebih responsive dengan perubahan zaman yang semakain cepat maka dibutuhkan inovasi serta kreatifitas lebih untuk dapat bersaing di pasar global, maka dari itu negara harus menyedikan fasilitas bagi masyarakatnya agar mampu menigkatkan kemampuan serta dasaing sumber daya manusia dengan negara lain.
2.3 Strategi Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Pemasaran Global
Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan dampak negatif di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan tak terkecuali dalam bidang pemasaran global.
Lalu setrategi apa saja yang dilakuakan negara Indonesia dalam meghadapai tantangan pemasaran global :
a. Peningkatan Daya Saing Ekonomi
Salah satu bentuk kongkrit upaya Pemerintah RI dalam meningkatkan komitmennya dalam mendukung optimalisasi daya saing guna memacu produktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, dengan terbitnya Inpres No. 6 Tahun 2014 pada 1 September 2014. Melalui Inpres tersebut, Presiden RI menginstruksikan kepada jajaran pemerintah di seluruh Indonesia, untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk meningkatkan daya saing nasional dan melakukan persiapan pelaksanaan MEA yang akan dimulai pada 2015.
Diharapkan melalui Inpres tersebut peningkatan daya saing dapat terus ditingkatkan, utamanya dengan mengedepankan beberapa strategi dasar di antaranya:
- Pengembangan industri nasional yang berfokus pada pengembangan industri prioritas dalam rangka memenuhi pasar ASEAN; pengembangan industri dalam rangka mengamankan pasar dalam negeri. Selanjutnya, pengambangan industri kecil menengah; pengembangan SDM dan penelitian; dan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).
- Pengembangan pertanian, dengan fokus pada peningkatan investasi langsung di sektor pertanian, dan peningkatan akses pasar.
- Pengembangan kelautan dan perikanan, dengan fokus pada penguatan kelembagaan dan posisi kelautan dan perikanan; penguatan daya saing kelautan dan perikanan; penguatan pasar dalam negeri; dan penguatan dan peningkatan pasar ekspor.
- Pengembangan energi, yang fokus pada pengembangan sub sektor ketenagalistrikan dan pengurangan penggunaan energi fosil (Bahan Bakar Minyak); sub sektor energi baru, terbarukan dan konservasi energi; dan peningkatan pasokan energi dan listrik agar dapat bersaing dengan negara yang memiliki infrastruktur lebih baik.
b. Peningkatan Laju Ekspor
Indonesia harus bekerja ekstra keras menjadi pelaku perdagangan. Produk-produk yang dihasilkan perusahaan baik kategori besar atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) harus mampu berdaya saing. Oleh sebab itu kualitas produk dan jasa harus dinomorsatukan agar bisa diterima di pasar global.
Kontribusi Pemerintah untuk mewujudkan produk dalam negeri yang berkualitas sangatlah menentukan. Dalam dunia perindustrian, masalah tentang ketersedian modal yang cukup, teknologi informasi yang memadai, dan tenaga kerja yang terampil di bidangnya serta diimbangi dengan keahlian pengusaha, organisasi dan manajemem perusahaan, pemakaian teknologi maju dan input lainnya akan memberikan andil yang besar dalam mencetak produk dalam negeri bermutu tinggi. Disinilah kerja sama Pemerintah dan pengusaha sangat dibutuhkan untuk menciptakan hasil produksi perusahaan yang bermutu.
c. Perbaikan Infrastruktur
Perbaikan Infrastruktur vital untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Ini mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari pembangunan ekonomi selanjutnya.
Pembangunan infrastruktur akan dipercepat melalui skema Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Dalam rencana ini, akan dibangun infrastruktur yang diperlukan untuk mengembangkan potensi ekonomi di kawasan-kawasan sepanjang enam koridor terpilih yang tersebar di seluruh wilayah negara. Ke enam koridor ini kemudian akan terhubung dengan koridor ASEAN, untuk mempercepat arus barang antar negara.
d. Ketahanan Ekonomi
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri baik yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup pereokonomian bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Dengan demikian, pembangunan ekonomi diarahkan kepada mantapnya ketahanan ekonomi melalui terciptanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan hidup serta meningkatkan daya saing dalam lingkup persaingan global.
Tidak ada komentar