pandemi virus corona atau covid-19 sangat berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan, tidak tekecuali sektor ekonomi. sejak pemerintah menerapkan peraturan tentang pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) untuk menekan peyebaran virus corona, perekonomian negara pun terkena imbas yang sangat signifikan, termasuk pasar modal.
ditambah lagi kini kasus naik 53,4% pasca lebaran, sehingga pemerintah harus membuat kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang berlaku mulai 22 juni, kabar buruknya kebijakan (PPKM) akan diperpanjang menjadi 6 minggu, hal ini disampaikan langsung oleh mentri keuangan sri mulyani indrawati, kebijakan ini tentunya dibuat untuk menekan laju dari penyebaran virus corona diindonesia.
Dampak dari kebijakan PPKM membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 0,55% menyentuh level 5.979 pada perdagangan rabu (14/7). penururnan ini meneruskan tren bearish, setelah kemarin indeks anjlok 1,095. secara kumulatif, IHSG dalam dua hari terahir bergerak turun hingga 1,625.
gejolak ini membuat investor di indonesia kelipungan. tak sedikit investor yang mencairkan investasinya saat ini. Pertanyaannya, apakah aman untuk terus berinvestasi di tengah masa pandemi? Jawabannya, masih tetap aman. lalu apa strategi yang tetap untuk tetap cuan berinvestasi dimasa pandemi, Pertama, strategi investasi terbaik adalah strategi yang beragam. Membuat portofolio yang terdiversifikasi secara luas dapat menurunkan risiko kehilangan Anda. Portofolio harus mencakup campuran saham, obligasi, ETF, dan uang tunai di berbagai industri. Jika satu investasi mencelupkan atau seluruh industri mengambil nosedive, seluruh portofolio Anda tidak akan terpengaruh dan kerugian tidak akan merusak bank Anda.
Kedua, membuat dan tetap berpegang pada rencana investasi otomatis. Banyak investor membuat keputusan yang didorong secara emosional dan menarik uang mereka keluar selama pasar yang turun. Hanya untuk menonton pasar yang kembali naik dan keseimbangan keluar. Tinggal dalam investasi Anda untuk jangka panjang biasanya merupakan strategi yang paling aman dan terbaik.
Dana darurat
dimasa pandemi seperti sekarang menuntut setiap orang untuk siap akan hal-hal yang tidak terduga. maka dari itu, tingkatkan darurat anda. Para ahli kesehatan memperkirakan, diperlukan waktu yang tidak sebentar hingga pandemi mereda sampai mencapai titik normal. Karenanya, investor perlu mengalokasikan lebih banyak dana darurat untuk berjaga di rentang waktu sekitar tiga hingga enam bulan ke depan. Dana darurat dapat dengan memegang cash secara langsung atau dialokasikan di tabungan, deposito atau reksa dana pasar uang.
Review & Rebalance Portofolio
Pada dasarnya, review dan rebalance portofolio perlu dilakukan secara berkala. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk meninjau kembali portofolio saham dengan tujuan investasi yang Anda tetapkan di awal.
Namun, satu hal yang harus diingat adalah risk profile seorang investor pun dapat berubah sesuai dengan tujuan investasi yang berubah, usia, kondisi finansial dan juga kondisi pasar seperti yang terjadi saat ini.
Sehingga, investor pun direkomendasikan untuk melakukan review dan rebalance kembali portofolionya apakah masih sesuai dengan kondisi saat ini.
Perhatikan Momentum Investasi
setelah malakauakn review and rebalance maka tidak ada salahnya pula untuk mulai dapat melakukan momentum investing. Penurunan pasar saham yang sudah 'diskon besar-besaran' memberikan banyak kesempatan bagi para investor untuk mulai membangun portofolionya.
Aksi beli, jika dilakukan secara tepat dengan modal pengetahuan yang cukup, akan sangat berpeluang memberikan keuntungan. Meskipun masih dilanda kekhawatiran, secara historis ada beberapa sektor yang cenderung bersifat defensif seperti sektor Konsumer dan Kesehatan. Menariknya, karena adanya himbauan pemerintah untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah, maka ada beberapa emiten telekomunikasi yang mungkin dapat diuntungkan dengan tingginya permintaan data internet.
Diversifikasi Investasi
Melakukan diversifikasi investasi merupakan strategi investasi yang bisa diterapkan di masa pandemi ini. Saat ini, sudah banyak pilihan lain untuk berinvestasi selain di instrumen pasar modal. Beberapa alternatif yang bisa Anda coba misalnya investasi emas, properti, Surat Berharga Negara (SBN). Namun, selalu pastikan bahwa produk investasi yang Anda pilih telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tetap jaga kesehatan
Terakhir, jaga kesehatan diri masing-masing dan tingkatkan empati untuk membantu sesama. Masih banyak orang yang tidak terlalu beruntung untuk memiliki pilihan di masa isolasi seperti ini. Karenanya, memiliki empati dan saling membantu semampunya akan sangat baik untuk membesarkan hati mereka yang sedang kesulitan.
"Apakah gunanya kekayaan jika kita tidak mempunyai kesehatan dan berbagi dengan sesama,"
Tidak ada komentar