Beranda
STRATEGI KOMPETITIF INTERNASIONAL BISNIS INTERNASIONAL
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

STRATEGI KOMPETITIF INTERNASIONAL BISNIS INTERNASIONAL

STRATEGI KOMPETITIF INTERNASIONAL

Strategi internasional mengandung pemahaman mengenai bagaimana perusahaan membuat pilihan/prioritas dalam mengembangkan dan menggunakan sumber daya yang langka untuk memperoleh tujuan. Hal yang menjadi fokus adalah konsistensi, baik dari internal seperti produk maupun eksternal seperti persaingan kompetitif internasional. Perusahaan harus meraih dan mempertahankan posisi yang unik dan bernilai dalam persaingan internasional, yang dikenal dengan istilah ‘keuntungan kompetitif’. Keunggulan kompetitif dapat dimaknai dengan mencari ‘lahan kompetisi’ yang berbeda dari kompetitor atau berada pada lahan yang sama namun mengembangkan dengan cara berbeda. Keunggulan kompetitif dapat dicapai dengan mengembangkan kompetensi yang mampu (1) memiliki ‘nilai jual tinggi’ dimana pelanggan berkehendak untuk membayar lebih, (2) memiliki kompetensi berbeda dari kompetitor, (3) menciptakan produk yang sulit ditiru oleh perusahaan lain serta, (4) menciptakan manajemen yang mampu mengelola tiga kompetensi sebelumnya. Perusahaan harus berkompetisi dalam sumberdaya waktu, talenta dan uang terbatas sehingga manajer harus mampu menentukan pilihan dan menetapkan prioritas yang harus didahulukan serta hasil yang ingin dicapai sehingga mampu ‘menarik hati’ pelanggan, maksimalisasi keuntungan dan minimalisasi resiko kerugian. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki ‘rencana strategis global.’

Rencana strategis perlu dibuat untuk menanggapi situasi dalam negeri suatu negara politik, ekonomi, sosial, teknologi, maupun aturan legal dimana perusahaan dioperasionalkan serta situasi internasional yang kompleks dan dinamis. Adanya keinginan untuk menyamakan pemahaman tentang pentingnya strategi bisnis, asumsi dibalik strategi, tekanan eksternal hingga arah perusahaan dalam menentukan konsistensi. Rencana strategis menyediakan dasar yang sistematis dan terorganisir serta meningkatkan inovasi, mendorong perkembangan dan implementasi ide baru dalam meraih ‘sukses’ di arena kompetisi. Sebuah proses yang tidak hanya melibatkan pengalaman perusahaan dimasa lalu, melainkan meraih kesuksesan masa depan melalui langkah yang diambil saat ini.

Sebagai sebuah proses, perencanaan strategi global disusun secara  formal dimana manajer (1) menganalisa lingkungan domestik, internasional dan asing, (2) menganalisis variabel kontrol yang dimiliki oleh perusahaan, (3) mendefinisikan misi, visi dan pernyataan bernilai (value statement), (4) menentukan tujuan perusahaan, (5) mengukur tujuan, (6) memformulasikan strategi kompetitif dan (7) mempersiapkan taktik.

·         Pertama, perusahaan hanya memiliki kesempatan yang kecil dalam mengontrol perubahan yang terjadi baik dalam sistem internasional maupun dalam level domestik suatu negara. Perusahaan  tidak hanya perlu untuk tahu tekanan apa, tetapi juga dimana tekanan yang besar akan terjadi. Analisis mengenai kondisi domestik internasional dan asing, digunakan sebagai input informasi dalam perencanaan strategi. Misalnya, sebuah tatanan ekonomi baru dalam pertumbuhan dan kompetisi baru muncul seperti Cina dan India yang berkembang dari industri manufaktur yang menggunakan banyak buruh menuju industri dengan menggunakan bantuan mesin-mesin canggih. Oleh karena itu, perusahaan harus berpikir global namun harus tetap memahami konsekuensi lokal. Hanya perusahaan yang kompetitif yang mampu mendpatkan investor, pekerja dan stakeholer selama fenomena ini.

 

·         kedua, yang harus perusahaan lakukan adalah menganalisis variabel kontrol yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk mencapai produk yang bernilai maka perusahaan perlu membuat rantai produksi (chain production) dan melihat potensi yang dimiliki perusahaan dalam rantai produksi tersebut. Biasanya perusahaan akan mempertimbangkan lokasi produksi dan partner. Lokasi akan dipilih agar mengurangi biaya transportasi—dekat dengan pasar dan patner dibutuhkan untuk menciptakan integrasi rantai produksi dengan tujuan efektivitas dan efisiensi pengembangan. Selain itu, sumber daya yang perlu diperhatikan adalah pengetahuan (knowledge). Pengetahuan yang dimaksud meliputi kemampuan pekerja dan sistem, struktur dan rutinitas perusahaan. Pengetahuan menjadi dasar perusahaan melakukan aktivitas sehinga perlu adanya perluasan, misalnya dengan memfasilitasi individu untuk melakukan penelitian. Perusahaan juga harus melakukan manajemen supaya tidak mudah ditiru oleh perusahaan lain disamping melakukan transfer pengetahuan didalam dan diluar operasi perusahaan.

 

·         Ketiga, perusahaan harus menciptakan pernyataan misi, visi dan nilai. Pernyataan misi adalah tujuan keberadaan perusahaan tersebut termasuk didalamnya tujuan perusahaan dan cakupannya. Pernyataan visi adalah pemaparan mengenai posisi kedepan, harapan yang dibutuhkan serta penerapan strategi. Sedangkan pernyataan nilai berisi pemaparan mengengai nilai dasar, kepercayaan dan prioritas anggota perusahaan termasuk bagaimana tingkah laku internal maupun perilaku terhadap konsumer, pelanggan dan komunitas internasional. Misalnya, Unilever memiliki misi yakni, “setiap hari kita menemukan adanya kebutuhan akan nutrisi, kebersihan dan sentuhan pribadi dengan merek yang akan membantu masyarakat akan merasa lebih baik, lebih indah dan mendapat tambahan hidup”.

 

·         keempat, adalah menetapkan tujuan. Tujuan menentukan aktivitas perusahaan, mempertahankan perusahaan dalam lingkaran misi dan memastikan eksistensi yang berkelanjutan. Misalnya, misi intel adalah “membahagiakan pelanggan, pekerja dan shareholder degan memberikan ‘stasiun’[komputer] (plaftorm) dan teknologi yang telah menjadi penting bagi kerja dan hidup kita.” Dan tujuannya adalah (1) memperluas pembuatan silikon dan ‘stasiun’ [komputer], (2) pembangunan inovasi untuk pembuatan stasiun [komputer] dan (3) membawa pertumbuhan dunia. Terlihat bahwa tujuan sangat menentukan aktivitas apa yang perusahaan akan operasionalkan.

 

·         kelima, perusahaan harus mampu mengukur tujuan. Pengukuran dilakukan tidak hanya kuantitatif namun kualitatif juga. Jika kuantitatif dapat diterjemahkan dengan omset perusahaan, pengukuran kualitatif agak sulit. Misalnya membawa pertumbuhan dunia merupakan tujuan dari intel yang masih harus dijabarkan lagi kedalam level yang lebih teknis dan operasional.

 

·         keenam, yakni memformulasikan strategi kompetitif. Dalam mengembangkan strategi, perusahaan biasanya menghadapi dua tekanan yakni mengurangi harga dan beradaptasi dengan pasar lokal. Perusahaan harus melakukan reduksi harga supaya barang yang dihasilkan mampu diserap oleh pasar, dengan itu mampu berkompetisi. Disisi lain perusahaan juga harus merespon tekanan lokal untuk memodifikasi produk sesuai dengan selera lokal. Penyesuaian ini tentunya akan membutuhkan biaya yang lebih sehingga harga produk akan meningkat. Konsekuensi dari kedua tekanan inilah yang kemudian dijadikan dasar oleh manajer dalam memilih strategi kompetitif yang harus dipakai. Setidaknya terdapat empat jenis strategi kompetitif yang dihasilkan. Pertama, Home Replication Strategy  dimana perusahaan memusatkan produksinya di home country sehingga akan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk menyebarkan produknya di host country (tidak mendapat tekanan untuk mengurangi harga). Perusahaan juga tidak mendapat tekanan lokal yang terlalu besar untuk beradaptasi terhadap selera lokal. Kedua, Multi domestik strategy hampir sama dengan strategi sebelumnya namun, mendapat tekanan yang besar dari lokal untuk memodifikasi produknya. Ketiga, Global Strategy, dimana perusahaan mendapatkan tekanan kuat untuk mengurangi harga dan mendapatkan tekanan yang terbatas dari lokal untuk memodifikasi produknya. Sementara yang keempat, Transnational Strategy dimana perusahaan mendapatkan tekanan yang kuat untuk mereduksi harga dan tekanan yang kuat pula untuk memodifikasi produk sesuai dengan keingin konsumen lokal.

·         Langkah terakhir adalah mempersiapkan taktik. Taktik diperlukan untuk mewujudkan detail mengenai bagaimana tujuan akan dicapai. Dengan kata lain, cara jangka pendek daam mencapai tujuan dengan detail yang mumpuni. Misalnya menyewa tiga representasi sales, menghadiri empat acara perdagangan dan mengiklankan dua industri secara teratur tahun depan.(Resvia,2015)

Kritik : Menurut saya dengan adanya strategi kompetitif internasional yaitu sebuah Perencanaan Strategis yang matang membantu memastikan bahwa pengambil keputusan telah memiliki pemahaman yang sama mengenai bisnis, strategi, asumsi di balik strategi, tekanan lingkungan bisnis eksternal, dan keputusan mereka sendiri, juga termasuk mempromosikan konsistensi tindakan antarmanajer di perusahaan tersebut di seluruh dunia. Rencana strategis juga mendorong partisipan untuk mempertimbangkan dampak tindakan mereka di area geografis dan fungsional lain di perusahaan. Rencana ini menyediakan landasan menyeluruh, sistematis untuk meningkatkan pertanyaan kunci mengenai harus menjadi apa bisnis dan untuk membuat keputusan mengenai sumber daya dan kompetensi apa yang harus dikembangkan perusahaan, kapan dan bagaimana untuk mengembangkannya, dan bagaimana menggunakan kompetensi tersebut untuk mencapai keunggulan kompetitif. Hal ini ditujukan untuk membantu organisasi untuk merespons secara lebih efektif terhadap tantangan dibandingkan dengan pesaingnya. Perencanaan strategis juga ditujukan untuk membantu meningkatkan kemungkinan inovasi strategis, mempromosikan pengembangan, menangkap, dan aplikasi dari ide – ide baru untuk mendorong kesuksesan didalam menantang lingkungan yang kompetitif.

 

1.      Telah diketahu bahwa bisnis internasional memiliki lingkup yang luas, sehingga dalam kegiatan pemasaran produk, strategi yang dilakukan juga bermacam-macam. Salah satu strategi pemasaran dalam bisnis internasional yaitu, strategi pemasaran menggunakan bauran pemasaran "marketing mix”. Terdapat setidaknya empat bahasan utama dalam bauran pemasaran dalam bisnis internasional yaitu, product(produk), price(harga), place(tempat) dan yang keempat promotion(promosi) (Kottler dan Amstrong,2008).

dapat diambil kesimpulan, bahwa Marketing mixed atau bauran pemasaran merupakan suatu variabel dalam pasar yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk meningkatkan target penjualan produk. bauran pemasaran memiliki empat variabel dasar yang biasa disebut dengan 4P, yakni product, price, promotion dan place. Variabel produk dalam bauran pemasaran merupakan komponen utama perusahaan karenakan produk yang diproduksi memiliki pengaruh nilai kepuasan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Bentuk variabel produk meliputi tiga macam, yakni produk tengible, intangible dan service. Kemudian, variabel harga dalam bauran pemasaran memiliki pengaruh cukup besar terhadap faktor laku atau tidaknya suatu produk. Maka dari itu, diperlukan pertimbangan untuk menentuan satuan harga produk agar persaingan harga yang ada dalam pasar tidak merugikan pihak produsen barang.

Strategi pemasaran internasional :  Kunci pemasaran internasional adalah adaptasi pada perbedaaan-perbedaaan lingkungan dari satu pasar ke yang lainnya. Adaptasi adalah usaha secara sadar dipihak pemasar internasional untuk mengantisipasi pengaruh dari berbagai factor, baik asing maupun domestic, diluar kendali pada sebuah bauran pemasaran dan kemudian menyesuaikan bauran pemasaran tersebut untuk meminimalkan pengaruhnya. Rintangan utama dalam keberhasilan pemasaran internasional adalah criteria yang merujuk pada diri sendiri (SRC) dan etnosentrisme yang berhubungan dengannya. SRC adalah suatu referensi secara tidak sadar kepada nilai-nilai cultural, pengalaman dan pengetahuan diri sendiri sebagai dasar keputusan. Etnosentrisme adalah gagasan bahwa kultur atau perusahaan sendiri yang paling mengetahui bagaimana melakukan semua hal. Baik SRC maupun etnosentrisme menghalangi kemampuan untuk menilai sebuah pasar asing secara apa adanya.

Reaksi kita sering berdasarkan pada arti, nilai, symbol dan perilaku yang relevan pada kultur kita sendiri yang biasanya berbeda dengan kultur asing. Dalam pemasaran internasional mengandalkan pada SRC seseorang akan menyebabkan kegagalan dalam program pemasaran. (Aryaseta,2017)

2.      Hambatan Pemasaran Internasional

Ada beberapa hambatan yang perlu diberi perhatian yang khusus sehingga anda tidak akan salah dalam melangkah dan anda juga bisa bersiap dalam menjalankan bisnis dan anda tidak terkejut ketika masalah-masalah tersebut benar-benar ada di hadapan anda. Berikut adalah beberapa hambatan yang lazim dalam menerapkan strategi pemasaran internasional.

Masalah kepercayaan

Tidak bisa dipungkiri, akibat ulah para oknum tertentu, transaksi online saat ini mendapat stigma negatif di mata sebagian konsumen, terutama orang-orang yang pernah menjadi korban penipuan secara online. Memang, banyak ‘pencuri’ yang telah mengadopsi sistem online untuk mengeruk keuntungan di atas penderitaan orang lain, entah itu melalui pencurian rekening online, penipuan kualitas produk, atau bahkan investasi bodong online.

Masalah jarak

Memang, jarak geografis bukanlah suatu masalah untuk mempromosikan suatu produk. Bahkan seseorang di pelosok Afrika bisa menjangkau produk dari negara-negara Asia. Permasalahannya bukan terletak pada mekanisme promosi, melainkan para mekanisme pengiriman. Jika anda menjual produk secara fisik, bukankah barang tersebut harus dikirim langsung ke nagar konsumen? Di sinilah timbul berbagai persoalan, termasuk kerusakan, kecelakaan, kehilangan, dan sebagainya.

Masalah kualitas

Bayangkan ketika anda ‘berburu’ produk garment di toko fashion online. Gambar-gambar yang disajikan begitu atraktif. Bahkan pakaian biasa akan terlihat indah saat dipajang dengan patung dan difoto dari ‘angle’ yang tepat. Masalahnya, apakah anda bisa meraba produk yang akan dibeli? Tentunya tidak. Sekalipun anda bisa mendapat informasi tentang bahan pembuatannya, anda tetap tidak bisa memastikan apakah bahannya sesuai keinginan anda atau tidak.

Berdasarkan ketiga hambatan yang mungkin terjadi di atas, maka diperlukan kehati-hatian dalam memilih strategi pemasaran untuk bisnis yang bersifat internasional. Selain itu, anda harus mempersiapkan strategi untuk mengatasi hambatan tersebut dengan persiapan yang matang dengan perencanaan yang mendalam dalam melaksanakan semua kegiatan bisnis. Hal penting lainnya adalah bagaimana anda menghadapi para pelanggan yang berasal dari berbagai negara lain, dengan bahasa dan latar belakang budaya yang berbeda dari negara anda. Masalah komunikasi dan bahasa sepertinya sepele, namun hal ini dapat mempengaruhi volume transaksi di perusahaan anda. Dalam hal ini yang harus direncanakan dengan rinci adalah bagaimana anda melaksanakan Strategi Pemasaran untuk konsumen-konsumen internasional.(Anonym,1)

 

IMPLEMENTASI

STARBUCKS DALAM PERENCANAAN STRATEGIS

Starbucks adalah perusahaan yang bergerak di bidang Retail Restoran, Retail Kopi dan The, Minuman, dan Hiburan. Starbucks merupakan perusahaan kopi dan kedai kopi multinasional. Beberapa produk andalannya adalah Frappucino, biji kopi, Minuman Botol, Merchandise, Baked Goods, dan Made-to-Order Beverages.    Logo Starbucks adalah seorang siren dari mitologi Yunani. Sedangkan, nama starbucks sendiri diambil dari sebuah novel Moby-dick. Tahun 1971 merupakan tahun yang bersejarah bagi Starbucks karena di tahun itu Starbucks didirikan pertama kali di Seattle, Washington oleh 3 sekawan.; Jerry Baldwin, Zew Siegel, dan Gordon Bowker. Mereka terinspirasi oleh Alfred Peet, yang memiliki cafĂ© bernamaPeet’s Coffee and Tea..  Tadinya, Starbucks hanya menjual biji kopi dan perlatan membuat kopi. Tahun 1982, seorang pengusaha bernama Howard Schultz bergabung dengan Starbucks. Setelah melakukan perjalanan dari Milan, Schultz mengusulkan agar perusahaan menjual kopi dan espresso selain biji kopi. Namun, ide ini ditolak oleh para pendirinya. Kemudian, Schultz membuka kedai kopi baru bernama the Il Giornale coffee bar tahun 1985.

Tahun 1984, Baldwin membeli Peet’s Coffe and Tea. Tahun 1987, ketiga pendiri Starbucks menjual atribut Starbucks pada  Il Giornale coffee bar, kedua perusahaan ini melebnur dalam nama Starbucks dan memulai ekspansi besar-besaran. Tahun 1992, Starbucks meluncurkan sahamnya pada publik, saat itu perusahaan ini telah memiliki 162 gerai di seluruh North America. Tahun 1996, Starbucks membuka gerai di Tokyo dan Singapura. Tahun 1998, Starbucks masuk ke pasar UK dengan cara mengakuisisi 60 gerai UK-based Seattle Coffee Company. Pada tahun ini pula Starbucks membuka gerai dengan cara franchising di Taiwan, Thailand, New Zealand, dan Malaysia. Tahun 1999, di Beijing, Kuwait, Korea Selatan, dan Lebanon. United Arab Emirates, Saudi Arabia, Hongkong, Shanghai, Australia, Qatar, dan Bahrain, di tahun 2000. Tahun 2001, di Switzerland dan Austria. Tahun 2002, di Oman, Jerman, Spanyol, Meksiko, Puerto Rico, Cina Selatan, Yunani dan Indonesia. Tahun 2003, di Turki, Peru, Cile, dan Chyprus. Tahun 2004 di Prancis. Tahun 2005 di Jordan, Bahamas, dan Irlandia. Tahun 2006 di Brazil dan Mesir. Tahun 2007 di Rumania, Denmark dan Netherland.

MISI STARBUCKS

1.  Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan memperlakukan satu sama lain dengan hormat.

2.  Pengakuan terhadap keberagaman adalah komponen inti dari cara kami memperlakukan bisnis ini.

3. Menerpakan standar tertinggi untuk kesempurnaan pembelian, pemanggangan, dan penyajian kopi-        kopi kami.

4.      Terus meningkatkan kepuasan dan antusiasme pelanggan.

5.      Memberikan kontribusi positif bagi komunitas dan lingkungan.

6.      Mengenali profitabilitas adalah esensi dari kesuksesan kami di masa depan.

RENCANA STRATEGIS STARBUCKS

1.      Peka terhadap isu-isu lingkungan dan saling berbagi informasi dengan mitra kami.

2.      Membangun solusi yang inovatif dan fleksibel untuk mebuat perubahan,

3.      Berusaha untuk membeli, menjual, dan menggunakan produk-produk ramah lingkungan.

4.      Mengakui bahwa tanggung jawab fiscal sangat penting bagi masa depan lingkungan kami.

5.      Menjadikan tanggung jawab lingkungan sebagai nilai perusahaan.

6.      Mengukur dan memonitor perkembangan dari tiap proyek.

7.      Menggerakkan seluruh mitra untuk berpartisipasi pada misi kami,

Berdasarkan pernyataan misi dan rencana strategis atau komitmen Starbucks Coffee ini maka kami menyimpulkan bahwa Starbucks menggunakan model perencanaan Management by Objectives yang merupakan suatu metode di mana para manajer dan karyawan menentukan tujuan bagi setiap departemen, proyek,dan orang serta menggunakannya untuk mengawasi pencapaian kinerja.

Adapun, langkah-langkah dalam MBO adalah :

a)      Menentukan tujuan

b)      Membangun rencana-rencana tindakan

c)      Evaluasi kemajuan

d)      Penilaian kinerja menyeluruh.

 

v  FORMULA STRATEGI STARBUCKS

Strategi Besar (Grand Strategy)

Starbucks menggunakan strategi pertumbuhan ( growth) baik pertumbuhan internal maupun eksternal. Unru pertumbuhan internal, starbucks terus-terussan mengembangkan produk-produknya terutama untuk kopi.  Sedangkan, pertumbuhan eksternal Starbucks adalah mengakuisisi 60 gerai UK-based Seattle Coffee Company pada tahun 1996 dan membuka cabang-cabang di berbagai negara.

Strategi Global

Dalam me-manage cabang-cabangnya di seluruh dunia, Starbucks menggunakan strategi transnasional, karena Starbucks mengkombinasikan koordinasi global untuk meraih efisiensi dengan f;eksibilitas untuk memenuhi kebutuhan spesifik pada berbagi negara. Koordinasi global dilakukan dengan cara memberikan menu coffe of the week yang sama di seluruh dunia. Koordinasi global dilakukan juga dalam budaya coffe tasting dan starbucks experience. Sedangkan, tiap negara diperbolehkan untuk memilih menu-menu yang akan dilayani di negara itu.

Formulasi Strategi Starbucks pada Tingkat Perusahaan

Starbucks termasuk industri Bintang karena Starbucks memiliki pangasa pasar yang relatif sangat besar bila dibandingkan dengan para pesaingnya, seperti Gloria Jeans and Coffe dan Coffe Bean and Tea Loaf.  Starbucks juga memiliki tinbgkat pertumbuhan bisnis yang sangat tinggi. Hal ini dilihat dari ekspansi besar-besaran di seluruh dunia sejak tahun 1996.

Formulasi Strategi Starbucks pada Tingkat Bisnis

Strategi Kompetitif

Starbucks menggunakan strategi diferensiasi dan Fokus. Diferensiasi adalah tipe strategi kompetitif di mana organisasi berupaya membuat produk atau jasa yang ditawarkannya berbeda dengan para pesaing. Dalam hal ini, Starbucks mendiferensiasikan jasanya menjadi Retail Restoran, Retail Kopi dan The, Minuman, dan Hiburan. Dengan produk unggulan, seperti, Frappucino, biji kopi, Minuman Botol, Merchandise, Baked Goods, dan Made-to-Order Beverages.

Sedangkan, strategi fokus adalah salah astu tipe strategi yang menekankan pada konsentrasi terhadap suatu pasar regional atau kelompok pembeli tertentu. Starbucks terfokus pada segmen menengah ke atas.

 

v  Lingkungan Bisnis dan Lingkungan Manajemen Starbuckks

LINGKUNGAN BISNIS STARBUCKS

A.      Lingkungan Umum,meliputi :

·         Dimensi Internasional

Budaya ngopi sangat populer di kalangan masyarakat internasional. Ditunjang dengan pengelolaan dan brand image yang memang sudah kuat, membuat Starbucks mampu menembus pasar asing dengan mudah lewat strategi franchising dan akuisisi. Bahkan Starbucks memiliki bargaining power yang sangat tinggi dalam proses seleksi franchising.

·         Dimensi Teknologi

Starbucks menerapkan teknologi free wi-fi untuk mengakomodasi kebutuhan para konsumennya, yang mayoritas berasal dari kalangan aktif. Selain itu, Starbucks juga menerapkan penjualan on-line (di luar Indonesia).

·         Dimensi Sosial Budaya

Di kalangan masyarakat Eropa yang notabene beriklim dingin, budaya ngopi adalah kebutuhan untuk menghangatkan tubuh. Terutama masyarakat di Skandinavia yang telah dibuktikan oleh data statistic yang benar-benar akurat sebagai Negara yang tidak mampu melepaskan kebiasaan minum kopi tertutama di pagi hari. Desakan iklim tersebut menyebabkan tradisi minum kopi yang masih dipelihara oleh kalangan masyarakat Nordic.

 

v  Lingkungan Tugas

·         Pelanggan

Pelanggan Starbucks mayoritas berasal dari kalangan aktif. Karena Starbucks memberikan harga yang reasonable dan terjangkau untuk produk dan kenyamanan yang ditawarkan, maka di Amerika seorang buruh pabrik mampu menikmati segelas Vanilla Frappucinno seperti yang biasa dipesan oleh para artis Hollywood.

·         Pesaing

Pesaing Starbucks adalah kedai-kedai kopi mewah lain seperti Coffee Bean and tea Loaf dan Gloria Jean’s n Coffee. Terutama telah muncul pesaing di Indonesia yang memberi diversivikasi lebih luas dengan logo mirip yang hamper menyerupai Starbucks, yaitu J.Co.

·         Pasar Tenaga Kerja

Tidak ada persayaratan khusus untuk menjadi kraywan Starbucks. Yang terpentinga adalah karyawan yang tanggap, siap bekerja keras, giat, terampil dan ramah terhadap semua orang baik di lingkungan internal Starbucks maupun pelanggan.

 

v  Lingkungan Internal

·         Budaya

Para pemimpin Starbucks sangat fokus membangun budaya perusahaan. Starbucks memiliki program bernama Starbucks Experience, yaitu sebuah program yang diterapkan pada karyawannnya. Inti dari program ini adalah bagaimana memperlakukan customer dan partner kerja.  Selain itu, seluruh karyawan diharuskan untuk bisa meracik kopi bahkan setiap pagi diadakan ritual coffe tasting,  sebuah ritual dimana para warga Starbucks saling meracik kopi dan merasakan kopi buatan partnernya..

·         Karyawan

Tenaga kerja Starbucks terdiri dari beberapa jenis :

·         Part-Time Worker, merupakan pekerja paruh waktu yang biasanya adalah anak-anak muda dan bertugas sebagai front-liner (barista dan pelayan).Mereka yang terseleksi untuk menjadi mitra paruh waktu Starbucksi ini harus mengikuti pelatihan selam seminggu tentang visi-misi Starbucks, cara membuat kopi, dan melakukan pendekatan ke konsumen.

·         Full-Time Worker, merupakan tingkatan di atas Part-Time Worker. Untuk mitra penuh waktu, pelatihan dilakukan selam 2 minggu, dan dilanjutkan dengan learning in store.

a)      Store Supervisor

b)      Store Manager

c)      Coffee Master, adalah para ahli kopi yang ditempatkan di tiap store.

d)      Coffee Ambasador, adalah guru dari para ahli kopi Starbucks(Rizqina,2017)


     

Penulis blog

Tidak ada komentar